PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL

Hai hai haiii BestieSmart semuaa. Welcome back to the Article of SmartEdu bersama dengan MinSmart yang akan membahas banyak hal seputar psikologis, yang pastinya akan menarik dan bermanfaat untuk BestieSmart semua. Oke, kali ini MinSmart akan membahas mengenai Emotional Quotient (EQ) atau yang sering disebut dengan kecerdasan emosional. BestieSmart ada yang tahu engga nih apa itu emosi? Dan kira-kira kecerdasan emosional (EQ) itu apa sih? Mau tau jawabannya? Yuk kita baca artikelnya sama-sama!

Oke, sebelum kita masuk ke pembahasan kecerdasan emosional, maka kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu emosi. Menurut tokoh Psikologi terkemuka yaitu Paul Ekman, emosi merupakan suatu reaksi yang spontan terhadap suatu peristiwa baik internal maupun eksternal yang menghasilkan perubahan fisiologis dan perilaku. Perubahan emosi ini dapat dikenal melalui perubahan ekspresi wajah maupun gesture tubuh (Ekman, 1992). Ekman membagi kedalam enam jenis emosi dasar pada manusia yaitu Bahagia, takut, sedih, jijik, marah, dan terkejut. 

Emosi seringkali disamakan dengan perasaan, namun sebenarnya emosi bersifat lebih intens dibandingkan perasaan sehingga mengalami perubahan jasmani (Chaplin, 1999). Emosi penting bagi diri manusia karena berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri, karena emosi dapat memberikan kekuatan pada manusia untuk mempertahankan diri dari adanya gangguan. Selain itu, emosi juga sebagai pembawa pesan dan pemberi perasaan cinta, sayang, cemburu, benci, dan lain-lain agar hidup manusia menjadi lebih bermakna.

Emosi terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Emosi positif 

Emosi positif merupakan emosi yang dapat membuat individu mengalami dan merasakan perasaan yang positif. Emosi positif ini dapat dirasakan dengan perasaan Bahagia, kasih sayang, kebanggaan, kepuasan, rasa Syukur, dan lain-lain

2. Emosi negatif

Sedangkan emosi negatif adalah emosi yang identik dengan perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan yang dapat membuat individu mengalami perasaan negatif. Perasaan negatif tersebut berupa perasaan benci, tersinggung, prasangka, curiga, dan lain-lain.

Pada dasarnya semua emosi adala pendorong individu untuk bertindak. Emosi memiliki peran sebagai pendorong individu untuk memberikan respon juga berperilaku terhadap rangsangan dari luar. Dorongan alamiah ini dapat menghasilkan perilaku positif maupun negative, maka dari itu penting bagi individu untuk dapat mengelola dan menyalurkan emosinya dengan cara yang positif agar tidak menghasilkan perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. 

Kemampuan pengelolaan emosi ini sering disebut dengan emotional Intelligence (EQ). emotional Intelligence (EQ) adalah kemampuan individu yang melibatkan pemantauan perasaan sosial, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi tersebut untuk membimbing pikiran dan Tindakan (Shapiro, 1998). Menurut Goleman (2002), kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengelola kehidupan emosinya dengan kecerdasan, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Pengelolaan emosi ini merupakan cara agar individu dapat mengekspresikan emosinya secara tepat dan efektif. 

Dalam kecerdasan emosional terdapat beberapa unsur didalamnya, yaitu:

1. Mengenali emosi 

Mengenali emosi adalah bagaimana individu dapat mengetahui dan mengenali apa yang dirasakannya dalam suatu kondisi tertentu sebagai pertimbangan dalam pengambilan Keputusan yang matang. Juga sebagai tolak ukur atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Individu yang memiliki kepekaan terhadap suasana hati yang dirasakan, mereka akan cenderung mandiri dan mengetahui batas-batas yang akan mereka bangun, memiliki Kesehatan mental yang baik dan memiliki pikiran yang positif.

2. Mengelola emosi

Mengelola emosi adalah kemampuan individu dalam mengatasi emosinya sendiri dengan baik hingga dapat berdampak secara positif untuk lingkungannya, baik dalam pelaksanaan tugas, hingga peka terhadap perasaan dan suasana hati diri sendiri agar dapat mencapai tujuannya. Kemampuan ini seperti dapat melepaskan kecemasan, menghibur diri sendiri, melepaskan rasa ketersinggungan dan akibat-akibat lain yang ditimbulkan. 

3. Memotivasi diri sendiri

Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri manusia untuk dapat berperilaku hingga dapat menuntun individu untuk menuju pada tujuan yang sudah ditetapkan. Motivasi juga berperan dalam pengambilan inisiatif untuk dapat bertindak secara efektif dalam menghadapi kegagalan dan frustasi.

Nah itulah pembahasan seputar emosi dan kecerdasan emosi, next MinSmart akan membahas lebih lanjut bagaimana cara pengelolaannya. Stay tuned terus ya BestieSmart. Semoga bermanfaat!

Referensi

Andriyanto, D. S., Suyadi, I., & Fanani, D. (2016). Pengaruh fashion involvement dan positive emotion terhadap impulse buying (survey pada warga kelurahan Tulusrejo kecamatan Lowokwaru kota Malang) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

Ekman, P. (1992). “An Argument for Basic Emotions.” Cognition and Emotion, 6(3-4), 169-200.

Goleman, D. 1995. Emotional Intelligence.New York: Bantam

Hm, E. M. (2016). Mengelola kecerdasan emosi. Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 198-213.