DALAM DUNIA KERJA, LEBIH PENTING IQ ATAU EQ?

Hai hai haii BestieSmart semua. Welcome back to the article SmartEdu, bersama MinSmart disini yang akan membahas banyak hal seputar psikologi, yang pastinya akan menambah wawasan BestieSmart. Kali ini MinSmart akan membahas lebih jauh mengenai IQ dan EQ dan lebih spesifiknya dalam setting dunia kerja. Kira-kira dalam dunia kerja lebih penting IQ atau EQ yaa? Penasaran? Buat tahu jawabannya langsung aja kita baca artikel nya yuk!

Di dalam dunia kerja, IQ memiliki peranan yang penting dalam mengelola sumber daya manusia di suatu Perusahaan. IQ dianggap sebagai tolak ukur kemampuan kognitif individu dalam melihat kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah dan memahami informasi yang kompleks. IQ juga sering digunakan sebagai acuan dalam menentukan pekerjaan seperti apa yang cocok dengan diri individu, terutama dalam pekerjaan yang membutuhkan keahlian analisis yang kuat, pengambilan Keputusan berdasarkan data, hingga pemahaman teknis yang mendalam.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ree & Carretta (1994), IQ memiliki hubungan secara langsung dengan kemampuan kognitif yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan yang membutuhkan keterampilan teknis dan pemecahan masalah yang rumit. Hal tersebut membuat IQ menjadi salah satu indikator yang sering diukur dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan untuk pekerjaan yang memiliki tuntutan dalam kemampuan intelektual yang tinggi.

Meskipun IQ memainkan peran penting, beberapa ahli memperingatkan bahwa IQ tidak selalu cukup untuk menentukan keberhasilan dalam lingkungan kerja yang memerlukan keterampilan interpersonal dan kolaboratif. Khususnya dalam konteks manajemen dan kepemimpinan, individu sering kali perlu menyeimbangkan IQ dan keterampilan emosional agar dapat bekerja secara efektif dengan orang lain (Goleman, 1998). IQ penting dalam menentukan potensi kinerja teknis, namun dalam situasi kerja yang memerlukan interaksi sosial tingkat tinggi, faktor lain seperti kecerdasan emosional (EQ) merupakan pelengkap yang penting.

EQ mencakup kemampuan mengenali, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi seseorang secara efektif, serta kemampuan berempati dan berinteraksi secara positif dengan orang lain. Terdapat beberapa peran penting EQ dalam dunia kerja, yakni:

  1. Komunikasi dan Kolaborasi yang Efektif 

Kecerdasan emosional memberikan fasilitas dalam berkomunikasi yang lebih baik dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan. Orang dengan EQ tinggi memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan ide secara konstruktif dan menerima umpan balik, juga lebih terbuka terhadap perspektif lain dan dapat bekerja secara efektif dalam tim (Goleman, 1995). Keterampilan ini sangat penting dalam lingkungan kerja.

  1. Mengelola Konflik 

Dalam dunia kerja, konflik dapat muncul karena perbedaan pendapat, prioritas, dan kepentingan. Orang dengan kecerdasan emosional yang baik umumnya memiliki kemampuan mengelola konflik secara konstruktif dan mencegah masalah semakin besar. Mereka mampu memiliki empati yang besar pada orang lain, mengelola emosinya sendiri, dan merespons dengan tenang, memungkinkan mereka menyelesaikan konflik dan menjaga hubungan profesional (Mayer, Salovey, & Caruso, 2004).

  1. Kemampuan Beradaptasi terhadap Perubahan 

Perubahan tidak bisa dihindari dalam dunia kerja, termasuk perubahan kebijakan, struktur organisasi, dan teknologi. EQ memungkinkan individu untuk mengatasi perasaan stres dan kecemasan dengan lebih baik, memungkinkan mereka beradaptasi dan fleksibel terhadap perubahan. Kemampuan beradaptasi ini membuatnya lebih mudah untuk menghadapi dan menerima perubahan, yang sangat berharga bagi organisasi yang dinamis (Boyatzis & McKee, 2005).

  1. Motivasi dan Ketahanan Terhadap Tekanan 

EQ juga berperan dalam menjaga motivasi diri dan ketahanan terhadap tekanan kerja. Orang dengan EQ tinggi mampu mengatasi stres dan emosi negatif, sehingga membantu mereka tetap termotivasi dalam situasi sulit. Mereka juga cenderung optimis, yang memungkinkan mereka memandang masalah bukan sebagai hambatan namun sebagai tantangan yang bisa diatasi (Goleman, 1998).

Secara keseluruhan, kinerja karyawan dalam suatu Perusahaan akan lebih efektif jika individu memiliki kedua kemampuan ini secara seimbang. Karena kecerdasan intelektual tanpa adanya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh karyawan akan tetap terjadi hambatan dalam lingkungan kerja, atau bahkan membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat (toxic).

Nahh, itulah pembahasan seputar pentingnya IQ dan EQ di dunia kerja. Keduanya sama-sama penting dan keduanya perlu keseimbangan. Semoga bermanfaat! 

Referensi

Boyatzis, R. E., & McKee, A. (2005). Resonant Leadership: Renewing Yourself and Connecting with Others Through Mindfulness, Hope, and Compassion. Boston: Harvard Business Review Press.

Goleman, D. (1998). Working with Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.

Mayer, J. D., Salovey, P., & Caruso, D. R. (2004). Emotional Intelligence: Theory, Findings, and Implications. Psychological Inquiry, 15(3), 197–215.Ree, M. J., & Carretta, T. R. (1994). General cognitive ability and occupational performance. International Journal of Selection and Assessment, 2(1), 226-239.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tanyakan
Butuh Bantuan?
Scan the code
Selamat datang di Smart Edu.
Anda membutuhkan Jasa pelayanan Psikotest, Terapi atau Konsultasi?

Silahkan beritahu kami, apa yang bisa kami bantu.