
Alloohaa BestiSmart. Gimana nih kabarnya? Sehat? Semoga dimana pun BestieSmart berada, selalu dalam keadaan sehat dan Bahagia yaa. Seperti biasa, MinSmart disini pastinya akan membagikan pengetahuan baru seputar Psikologi. Kalau kemarin MinSmart sudah membahas mengenai perbedaan kecerdasan dan Intelligence Quotient (IQ), nah kali ini MinSmart akan membahas lebih spesifik mengenai Intelligence Quotient (IQ). Kira-kira gimana sih cara tau IQ kita? Dan sebenarnya apakah IQ bisa terus bertambah jika kita latih? Buat tahu jawabannya, yuk kita baca artikel nya sama-sama!
Salah satu cara untuk mengetahui kapasitas kognitif individu adalah dengan dilakukannya tes intelegensi. Hasil atau skor yang muncul dari tes intelegensi disebut dengan skor IQ (Intelligence Quotient). Di Dalam tes intelegensi khususnya yang mengukur IQ dilakukan pengukuran dengan menguji sisi kecerdasan logika-matematika dan visual-spasial (seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya).
Tes intelegensi adalah tes yang mengungkapkan intelegensi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan umum seseorang untuk memperkirakan apakah suatu pendidikan atau pelatihan tertentu dapat diberikan kepadanya. Nilai tes intelegensi seringkali dikaitkan dengan umur dan menghasilkan IQ untuk mengetahui bagaimana kedudukan relative orang yang bersangkutan dengan kelompok orang sebayanya (Nur’aeni, 2012). Hasil dari tes intelegensi biasanya berupa skor IQ, namun ada juga tes intelegensi yang menghasilkan tingkatan atau grade.
Istilah Intelligence Quotient (IQ) diperkenalkan pertama kali oleh seorang tokoh Psikologi kebangsaan Jerman bernama William Stern. Pada tahun 1912, Sten menjelaskan konsep Intelligence Quotient dengan membagi usia mental dan usia kronologis (usia sebenarnya). Kemudian pada tahun 1916 istilah Intelligence Quotient resmi digunakan untuk hasil tes intelegensi Standford Binet.
Terman dan Merril mengklasifikasikan intelegensi berdasarkan standarisasi tes intelegensi Stanford Binet tahun 1937, sebagai berikut:
Klasifikasi | Skor IQ |
Very Superior | 140 keatas |
Superior | 120-139 |
High Average | 110-119 |
Normal or Average | 100-109 |
Low Average | 80-89 |
Borderline Defective | 60-79 |
Mentally Defective | 30-69 |
Secara umum, manusia memiliki IQ normal berada pada rentang 100-120. Jika individu memiliki skor IQ dibawah 80, maka individu tersebut memiliki kecenderungan kepada disabilitas intelektual, namun untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, tes intelegensi atau tes IQ ini bisa dijadikan alat atau tools untuk membantu psikolog dalam menegakan diagnosis terutama pada klien anak berkebutuhan khusus.
Menurut Wiramihardja, faktor yang mempengaruhi intelegensi adalah genetic, lingkungan, dan genetika-lingkungan. Genetika artinya keturunan, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling individu yang memberikan dampak secara kognitif, dan genetika-lingkungan adalah gabungan dari faktor keturunan dan lingkungan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Stern, kapasitas intelektual 49% ditentukan oleh faktor keturunan dan 51% dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan salah satunya saja, namun harus keduanya. Individu dengan IQ tinggi mendapatkan bakat karena faktor keturunan, namun jika bakat IQ tersebut tidak juga diasah atau distimulasi dengan pendidikan, maka IQ tersebut akan kurang optimal. Meskipun IQ bersifat keturunan dan tidak bisa distimulasi, namun kemampuan dan kecerdasan lainnya yang bisa di stimulasi dan dioptimalkan. IQ yang biasa saja jika distimulasi dengan baik maka kemampuan yang dimilikinya bisa melebihi individu yang berbakat karena bawaan lahiran.
Untuk mengetahui skor IQ masing-masing individu, maka diperlukan melakukan tes intelegensi atau tes IQ. Bagi BestieSmart yang belum tahu berapa skor IQ yang dimiliki oleh BestieSmart, BestieSmart bisa ikut tes IQ yang tersedia di SMARTEDU! Selain hasilnya cepat dan akurat, hasil dari tes IQ BestieSmart akan dijelaskan langsung dan juga mudah dipahami oleh BestieSmart! Yuk, buat BestiSmart yang mau cek skor IQ nya, segera hubungi contact person SMARTEDU ya! Semoga bermanfaat.
Referensi
Daulay, N. (2016). Implementasi tes psikologi dalam bidang pendidikan. Jurnal Tarbiyah, 21(2).
Nur’aeni, S. (2012). Tes psikologi: Tes inteligensi dan tes bakat. Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press.
Rohmah, U. (2011). Tes intelegensi dan pemanfaatannya dalam dunia pendidikan. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 9(1), 125-139.